PEMBUKAAN

Seperti bintang menerangi tanpa pamri, seperti matahari datang diwaktu pagi menghangatkan badan membawa vitamin bagi kesehatan, seperti hujan menyegarkan dikala gersang datang, dan seperti angin meniup layar menjalankan perahu para nelayan. Apakah mereka mengharap pamri dari kita manusia lemah ini yang tak seprti mereka? Tentunya tida sama sekali. Mereka bagai satu badan saling bekerja sama menjaga alam ini dan membaktikan diri kepada Tuhanya bekerja untuk kita. Kita si manusia lemah ini selalu saja tak pernah merasa malu atau tertantang untuk berbuat seperti mereka. Dihari yang baik ini, hari korban, hendaknya kita bisa mengambil hikmah dari apa yang terkandung dalam setiap maksud yang tertanam dalam sebuah perayaan. Hari korban memberi kita contoh nyata bahwa pengorbanan itu suatu media demi tercapainya tujuan mulia dari keinginan kita. akan tetapi tidak semua pengorbanan dilakukan untuk mendapatkan tujuan yang mulia. Dihari aidul adha ini marilah kita melihat sebuah contoh pengorbanan yang dilakukan oleh para hewan terhormat seperti unta, kambing, dan kerbau. Malukah anda ketika teman anda menyebut anda dengan kerbau? Padahal kita tidak lebih baik dari mereka, sudahkah kita bisa berbuat untuk orang banyak? Memberi manfaat. Jika belom maka jangan kita marah atau menjadi dendam ketika teman kita memanggil kita kerbau, karena itupun sudah merupakan kebanggaan karena si kerbau bisa bermanfaat hidupnya dengan dagingnya, tenaganya, kulitnya, tanduknya, bahkan kotoranya. Besok mereka akan berkorban hidup untuk kita para manusia lemah, manusia yang selalu kurang, dan manusia yang selalu lupa dengan budi baik hewan-hewan terhormat. Marilah kita mulai berkorban untuk sesama manusia, baik itu korban perasaan, korban harta, korban emosi, demi tercapainya manusia yang serasi hingga alampun dan juga penghuni alam ikut saying dengan kita si manusia lemah…

dedicated by Ustad