situs iklan klik

Wednesday, December 29, 2010

KENANGAN MASA KECILKU

My golden age:1999 I was member of Boy Scouts at that time
Aku dikenalkan pertama kalai dengan ilmu2 baik ilmu akademik maupun kepribadian di sekolah kusus luar biasa (SLB A(. di pineggiran kota jakarta selatan yaitu Lebak Bulus. Banyak pengalaman yang telah aku peroleh disanah baik itu pengalaman akademik maupun pengalaman sosial. Sebagai sebuah lembaga pendidikkan, SLB juga mempunyai kurikulum dan kegiatan extra kulikuler sama dengan sekolah2 pada umumnya. Yang pada waktu itu sangat menarik yaitu Pramuka.Memang tida banyak guru-guru yang menaruh perhatian pada kegiatan itu, akan tetapi dua bapa guru yang sangat cinta akan kemajuan anak2 didikknya terus berusaha menjalankan kegiatan pramuka tersebut meski pada waktu itu hanya beranggotakan 10 orang karena murid slb cenderung lebih sedikit dan itupun merupakan gabungan dari tingkat SD, SLTP, dan SMA. Pertama kali kami menjalankan kegitan itu, terasa sekali betapa kami tampak gagah dalam artian tidak merasa kami sebgai penderita tunanetra. Dengan senang hati kami mengikuti kegiatan2 yang dirancang oleh dua orang bapa guru kami yang secara langusng menjadi pembina pramuka kami waktu itu. Dari situlah kami mulai mengenal PBB (peratuan baris berbaris) yang benar dan yang nantinya akan diajarkan kepada adik2 kelas kami karena kami adalah pelopor mereka. Karena kegiatan pramuka di sekolah kami pada waktu itu belum terhitung resmi yaitu belum terdaftar pada KORCAM yang pada waktu itu korcam kami adalah Cilandak, maka kami belum bisa mengikuti kegiatan2 kepramukaan diluar dari sekolah. Kegiatan pada waktu itu hanyalah membuat simpul, membuat tandu, mendirikan tenda, dan lagi2 baris berbaris. Akhirnya kamipun merasa bosan dengnan kegiatan yang menurut kami menjenuhkan karena tak ada tantangan lagi setelah kami menguasai materi tersebut. Melihat gelagat kami yang mulai bosan, akhirnya dua orang pembina kamipun cepat menyelesaikan administrasi kepramukaan kami di wilayah korcam agar kami bisa berinteraksi dan bergabung dengan kegiatan2 yang diadakan oleh pramuka pada kecamatan kami. Dengan kerja keras dari pembina kami, akhirnya pramuka kamipun diakui oleh mereka tentu saja mereka tak percaya sepenuhnya dan mengirim tim pemantau keigatan kepramukaan kami. Setelah mendapatkan peresmian barulah kami menggunakan seragam lengkap akan tetapi karena kami sudah terlatih sebelum pramuka kami resmi, dengan demikian kami tak perlu melalui tahapan siaga yaitu tahapan yang paling rendah. Kami langsung terdaftar sebagai penggalang dan berhak mengikuti kegiatn2 kepramukaan pada lingkup penggalang. Kegiatan yang pertama kali kami ikut seta adalah kegiatan gerak jalan se korcam. Kami bergabung dan bertanding dengan pramuka lainnya dari sekolah normal dan hanya kamilah yang mewakili slb karena hanya slb kami saja yang pada waktu itu mempunyai kegiatan kepramukaan. Sebagai pramuka dari sekoalah luar biasa tak ayal lagi banyak suara sumbang dan ledekan2 yang kami dapatkan pada waktu itu, akan tetapi berkat didikkan dua orang pembina kami kamipun tak menghiraukan ejekan2 mereka karena kami akan mebuktikannya dalam pertandingnan saja. Setelah lomba gerak jalan dimulai, kami mulai bergerak bersamaan dengan mereka dan diiriringi oleh dua orang pembina kami sama seperti mereka. Kedua orang pembina kami tak putus asa dan tak pula kurang akalnya untuk menyaingi pergerakan mereka. Karena kami sulit melakukan perjalanan secara beriingan maka pembina kamipun telah menyediakan tongkat banbu yang bisa kami pegang secara bersama hingga kami tetap berada dalam barisan yang sejajar dan tidak terpisah dengan anggota pramuka kami. Sebelum sampai pada pos pertama, kami sudah harus melewati sebuah rintangan yaitu kami harus berjalan di atas titian bambu yang yang melintangi kali besar di selatan jakarta yaitu kali kerukut. Ada yang telah lebih dulu melewati titian itu yaitu mereka yang berasal dari pramuka SMPN di bilangan Pondok Labuh, dan dibelakang mereka tepat barisan kami pramuka dari sekolah luar biasa yang akan melewati jembatan tersebut. Dengan tanpa rasa takut dan semangat yang besar kami berjalan dengan pembina kami berjalan pula dibelakang kami. Akhirnya kami sukses melewati titian yang ketika kami berjalan bambu itu bergoyang-goyang. Setelah berhasil melewati jembatan tersebut pula, pandangan terhadap pramuka kamipun berubah derastis oleh pramuka yang pada waktu itu melihat kami berjalan melewati kali tersebut. mereka tak lagi meremehkan, bahkan kami bisa bercanda gurau sepanjang perjalanan seolah-olah kami sedang tidak bertanding. Beberapa pos penjagaan telah kami lewati, akhirnya kami sampai pada pos terakhir dimana kami harus mengukur tiang dengan metode penukuran yang mengunakan tongkat bambu. Kamipun menyertakan perwaklan dari pramuka kami. Lagi2 pandangan miring terjadi disini, bukan hanya oleh kelompok pramuka lain, bahkan dari panitia kegiatan itu sendiri. Mereka menghawatirkan salah seorang wakil kami tidak dapat mengukur titik sudut sebuah tiang karena dilakukan oleh penglihatan. Dengan tegas pembina kami mengatakan bahwa kami bisa dan yang kami ikut setakan itu adalah salah seorang anggota kami yang masih low vision (masih berpenglihatan akan tetapi terbatas). Dengan masih ragu2, pihak panitiapun membolehkan wakil kami mulai melakukan pengukuran. Setelah pengukuran titik sudut tiang selesai, tiap kelompok pramuka menyampaikan hasilnya, dan disini mereka tapjuk akan hasil yang diperoleh salah seorang wakil kami, pada hasil penukuran hanya dua kelompok pramuka saja yang tepat mengukur titik sudut tiang tersebut dan salah satunya adalah dari tim kami. Lagi2 terjadi perubahan pandangan akan pramuka kami. Karena kegiatan penukuran titik sudut merupakan acara yang paling terakhir, setelah itu kami dan kelompok pramuka lainnya kembali ketempat awal kami berangkat dan perjalanan kembali lebih cepat karena pihak panitia sudah menetukan perjalanan kembali kami. Upacara penutupan segera dilaksanakan, pada upacara itu pula diumumkkan juara2 yang telah berhasil mengikuti perlombaan gerak jalan. Sorak soraipun rame terdengar ketika juara satu diumumkan dan kami sudah mengetahuinya dan sudah memperkirakan karena pada waktu pengukuran, kelompok pramuka inilah yang tepat hasilnya bersama dengnan pramuka kami. Seperti biasa permainan para panitia yang ingin membuat tegang para peserta lomba, setelah juara satu diumumkan, bukan juara dua terlebih dahulu melainakan juara ketiga. Tadinya kami berharap bahwa setidaknya kami bisa memperoleh juara tiga itu, akan tetapi hasilnya bukan tim pramuka kami hingga akhirnya kami tidak dapat berharap banyak lagi. Sorak soraipun masih terdengarn, akhirnya pihak panitia bersuara lantang untuk mengumumkan juara ke-duanya. Serentak kamipun semua terdiam menunggu hasilnya meskipun kami sudah tak berharap banyak akan tetapi kami ingin mengetahui siapakah yang pantas memperoleh gelar juara ke-dua tersebut. Setelah pantia berhenti sebentar dan kami semua semakin tegang, panitiapun mengumumkan bahwa juara dua diperoleh pramuka SLBA Pembina. Kami masih terdiam sekan tak percaya dengan pengumuman tersebut, tiba-tiba salah seorang dari anggota kelompok pramuka lain menyalami kami semua, dan kamipun mulai melepas kegirangan kami. Kami memperoleh piagam juara ke-dua tingkat kecamatan dan uang pembinaan. Setelah kegiatan itulah pramuka kami menjadi berkembang pesat dan banyak guru-guru mau pula ikut terlibat dalam kepramukaan hingga akhirnya pramuka disekolah kami meningkat anggotanya dan kami boleh melaksanakan kegiatan kepramukaan seperti persami, atau kemping di luar korcam kami. Kami juga bisa mengikuti JAMDA (jambore daerah), dan jamnas (jambore nasional). Setelah cerita ini saya publish saya akan hadir lagi dengan cerita masih seputar pramuka kami yang banyak pengalaman lucu dan menegangan nantinya.

1 comment:

please your messege!comment please!