Halo! Saya datang kembali ni. Sudah lama sekali blog ini terbengkalai karena perselingkuhanku dengan blog yang lain hehehe. Ok deh, daripada curhat yang ngga jelas juntrunganya, mending simak cerita berikut yang siapa tahu menjadi inspirasi buat yang belum berani keluar dari rumah.
Ceritanya dimulai setelah aku punya ponsel baru yang bermerek buahan tuh, sengaja aku ga mau sebut habis dia ga nitip iklan disini :p nah, dengan ponsel baru itulah aku lebih mudah untuk bernavigasi. Dulunya aku pengguna android, karena untuk memperoleh ponsel yang bermerek buahan itu cukup mahal dibandingkan dengan android, maka aku gunakan android. Migrasi dari ponsel keypad kelyar sentuh atau touch screen cukup menyulitkan aku. Perlu berhari-hari aku mempelajarinya sampai-sampai tak jarang hp androidku panas dan berminyak karena tak aku lepaskan seharian. Untuk yang belum tahu bagaimana cara tunanetra menggunakan hp, kalian bisa mengunjungi website keren yang mengupas banyak tentang penyandang tunanetra dan penyandang disabilitas lainya disini: karya tunanetra
Aku tak cukup lama bergaul dengan hp android, dalam waktu tiga bulan sejak aku beli, hp itu aku jual kepada temanku di Bandung dengan tujuan untuk menambah kekurangan membeli hp bermerek buahan. Meskipun tipe hp buahan itu masih tipe yang cukup jadul, namun dari segi aksesibelitasnya atau kemudahan mengaksesnya, aku acungi jempol. Kendalanya adalah si hp kurang cekatan kalau lagi BBm-an atau berkirim pesan via WA, padahal waktu itu lobi-lobi penting sering terkait dengan jualan dan diskusi-diskusi. Keinginanku untuk meningkatkan harkat dari tipe hp semakin menggebu. Apalagi setelah teman-temanku banyak yang menggunakan hp itu dengan tipe diatas hpku dan pengalamanya bikin aku tak bisa lagi menahan iri. Maka bersyukur akhirnya aku bisa meningkatkan tipe hp bermerek buahan itu. Dari yang tipe 3Gs menjadi satu tingkat 4S, nah tahu kan akhirnya hp buahan itu hehehe.
Setelah mempunyai hp dengan aksesibilitas dan kecepatan loading yang memuaskan, tak lama kemudian munculah aplikasi transportasi online. Aku segera menguji kecanggihan si aksesibilitas hp itu dengan men-download aplikasi transportasi online yaitu gojek. Tadinya ingin tahu sejauh mana voice over (software pembaca layar pada iPhone) yang termasuk perangkat dari layanan aksesibilitas pada ponsel. Ternyata ciamik. Fitur-fitur yang terdapat pada layanan gojek terbaca oleh si voice over. Nah setelah adanya aplikasi gojek aku selalu menggunakanya untuk mengantarku pergi kemana saja. Pengalamanku pertama ialah aku pergi ke bilangan Pondok Cabe tempat kawanku. Disanah kami juga berdiskusi tentang layanan yang satu itu, dan pulangnya kami masing-masing memanggil kembali gojek melalui ponsel kami masing-masing. Setelah punya aplikasi gojek kini aku tak bingung-bingung dan harus menunggu lama lagi ketika ingin keluar rumah. Kalau biasanya aku harus berjalan 500 meter untuk mencari tumpangan ojek yang mengantarkan aku ke angkot, kini dengan aplikasi gojek aku cukup menggerakan satu jari, duduk manis depan rumah sambil menunggu sang driver datang menyemputku.
Hampir setiap aktifitasku kini selalu menggunakan aplikasi transportasi online. Apalagi tak lama dari munculnya gojek sebagai transportasi masa berbarsis online, lahirlah kemudian grabtaxi yang kini berenkarnasi menjadi grab saja. Aku benar-benar bersyukur hidup dijaman teknologi seperti sekarang ini. Dimana kemudahan-kemudahan selalu datang dikala kita membutuhkan. Sebut saja gojek misalnya yang bukan saja menyediakan layaan antar jemput penumpang. Gojek juga menyediakan layanan antar barang, pesan makanan, panggilan pemijat, dan beberapa fitur lainya yang bisa kalian temukan kalau sudah men-downloadnya disini: download aplikasi gojek atau melalui playstore pada android, dan appstore untuk iPhone.
Seperti yang sudah aku ceritakan lahirnya grabtaxi diatas, ternyata aplikasi transportasi online yang satu itu juga mirip dengan gojek. Cuma aku senang pada layanan yang diberikan oleh grabtaxi yang sekarang grab saja, karena mereka selain menyediakan layanan ojek online yang dalam fiturnya disebut "grabBike," terdapat layanan antar penumpang dengan taxi "grabTaxi," dan antar penumpang dengan mobil layaknya rental atau dengan mobil pribadi "grabCar." Bahkan semakin bersaing pihak grab juga melahirkan layanan grabExpress yaitu layanan antar barang yang pada gojek disebut dengan currier. Sejak lahrinya 2 aplikasi transportasi tersebut ongkos bepergian juga semakin murah. Mereka selalu bersaing dengan promo-promo yang memanjakan para pelanggan mereka. Misalnya untuk ukuran 14, sekia kilo dari kantor ke rumahku, aku hanya mengeluarkan budget rp15.000 dan untuk grabBike layanan dari grab aku cuma mengeluarkan rp12.000. Tergadang gojek lebih murah dan tergadang grab yang lebih murah, oleh karenaya aku pasang kedua-keduanya pada hpku. Kadang aku pergi ke kantor dengan grabBike, dan pulangnya dengan gojek. Bukan suapaya adil, tapi lebih kepada strategi mendapatkan harga murah hehehe.
Dari cerita diatas itulah kini aku merasa tak seperti tunanetra lagi yang harus bersusah payah mencari ojek, menunggu lama anggkot yang mau berhenti menerima kami. Dengan gojek dan grab aku dan temen tunanetra lainya mendapatkan kemudahan. Oh iya, selain gojek dan grab, layanan transportasi berbasis online yang belum aku singgung yaitu Uber. Cuma layanan yang satu itu hanya menyediakan layanan antar penumpang dengan mobil saja. Sayangnya layanan yang satu ini cukup terlihat eksklusip karena pembayaranya melalui kartu kredit meskipun sekarang menurut beritanya sudah bisa juga menggunakan kartu debet. Untuk Uber juga cukup memuaskan sejauh yang pernah aku coba. Mereka pernah mengantarku dengan membawa alat musik untuk grup akustikku main di UI, dan harganya cukup terjangkau, dibandingkan kalau aku harus menggunakan mobil sewaan. Bagi kawan-kawan yang belum download aplikasinya, segera deh doenload di hpnya masing baik melalui playstore atau appstore, semuanya ada ko.
No comments:
Post a Comment
please your messege!comment please!